Sabtu, 07 Juni 2014

Diposting oleh Unknown di 02.08
Andragogi dan Pedagogi


Indikator : Perspektif waktu
Asumsi pedagogi : Aplikasi ditunda
Asumsi andragogi : Kecepatan aplikasi
Indikator : Kesiapan
Pedagogi : Tugas perkembangan tekanan sosial
Andragogi : Tugas perkembangan sosial
I : Iklim belajar
P : Berorientasi otoritas, resmi dan kompetitif
A : Mutualitas/pemberian pertolongan, rasa hormat, kolaborasi dan internal
I : Orientasi untuk belajar
P : Berpusat pada masalah
A : Berpusat pada substansi mata pelajaran
I : Evaluasi
P : Oleh guru
A : Reksa diagnosis kebutuhan dan reksa program pengukuran.
Pedagogi > konsep belajar yang digunakan kepada siswa, yang  dimana gurulah yang menjadi sumber informasi utama dan siswa bersifat pasif.
Contoh pengalaman:
Pada saat saya di TK sampai SMP, gurulah yang memberikan pelajaran-pelajaran baru, dimana murid hanya menerima saja tanpa menanyakan bagaimana hal itu dapat terjadi.
 Di TK hal yang saya ingat dari pengalaman saya adalah, kami diajarkan membuat berbagai bentuk benda-benda disekitar dengan menggunakan plastisin. Kami juga diajarkan untuk menyusun balok-balok yang disediakan. Di SD kami sudah mulai diajarkan mengeja dan berhitung. Semua pengajaran kami terima dari guru. Pada waktu di SMP kami diberikan pengetahuan baru dari pelajaran. Ada materi-materi baru yang lebih sulit dari SD dan diajarkan di SMP. Di SMP banyak materi pelajaran baru yang kami dapatkan. Pada saat-saat di SD kami juga agak takut dalam mengemukakan pendapat. Sampai-sampai ada teman yang pipis dicelana karena tidak berani permisi ke toilet. Pandangan terhadap guru sangat ditakutkan. Karena guru sering memberikan punishment kalau kami tidak dapat menjawab pertanyaan. Punishment yang sering diberikan guru itulah yang membuat kami menjadi takut dan tidak berani untuk mengemukakan pendapat. Di SMP saya juga pernah dihukum karena tidak dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Hal itu juga dapat menimbulkan efek jera. Tidak ada yang kami cari sendiri informasinya dan menerapkannya, murid murni mendapatkan pengetahuan dari apa yang guru maupun orangtua ajarkan.
Andragogi > konsep belajar yang digunakan kepada orang dewasa, dimana peserta didik yang lebih aktif mencari informasi dan saling berbagi ilmu.
Contoh pengalaman :
Konsep belajar andragogi sudah mulai saya rasakan pada saat SMA. Di SMA guru telah mulai mengajarkan untuk mencari informasi tambahan dalam melengkapi pembelajaran. Guru juga sudah menuntut kami para murid untuk aktif dalam proses pembelajaran. Karena sudah dimulainya dengan sistem belajar persentase. Tujuan dari pembelajaran juga sudah bersifat fleksibel. Karena kami sudah mulai dapat bersuara mengenai pendapat-pendapat yang ingin dikemukakan. Proses belajar juga sudah meluas, karena tidak berfokus pada satu masalah saja.
Di dalam sistem perkuliahan, konsep andragogi lebih nyata dapat kita rasakan. Dosen mengaharapkan peserta didik untuk  membaca sebelumnya bahan ajar yang akan ditampilkan. Agar  tercipta suasana yang aktif dan adanya kontribusi atau keterlibatan penting dalam pengalaman kontribusi nantinya. Di sini pengajar atau dosen hanya menjadi fasilitator saja. Karena mahasiswa diharapkan mampu untuk kritis dalam segala hal dan masalah. Penerapannya juga sering kami rasakan secara langsung dalam beberapa semester ini, dalam menjalankan kegiatan perkuliahan.
Seperti yang telah diterapkan dalam perkuliahan Psikologi Pendidikan. Kami dituntut mampu untuk mengenali Andragogi dan Pedagogi karena telah mengetahui sebelumnya pokok bahasan yang akan dijelaskan. Kami dituntut aktif dalam proses belajar ini dan independen dalam pemahaman yang kami peroleh.

0 komentar:

Posting Komentar

 

ARTPEN Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei