Minggu, 23 Maret 2014

Diposting oleh Unknown di 09.02
Teori Vygotsky dalam Kehidupanku

Kelompok 4
Trini A S
13 - 086 

Asumsi Vygotsky
1. Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan secara developmental.
Saat aku masih belum bisa berbicara, tetapi bukan berarti tidak mengerti. Jadi perkembangan kognitifku pada tahap ini dapat dilihat dari apa yang dapat aku lakukan waktu itu.


2. Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas mental
Pada saat aku masih bayi, bila lapar aku menangis, bila pipis dicelana, ku juga menangis, bahasa tangisan dipahami oleh ibu sebagai tanda adanya permintaan dari diriku, atau adanya rasa tidak nyaman pada anaknya.

3. Kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultiral.
Ayah dan ibu sering membawa kami pulang kampung. Anak-anak di kampung sehari-harinya menggunakan bahasa Batak, jadi secara tidak langsung kami belajar bahasa dari lingkungan yang  kami tempati. Karena seringnya terjadi interaksi antara aku dan anak-anak disana, menuntut adanya adaptasi yang menghasilkan kebisaan mengerti dan memahami pada bahasa Batak.

Zone of Proximal Development (ZPD)
adalah istilah Vygotsky untuk serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari oleh bantuan orang dewasa atau anak yang lebih mampu.
Sebelum aku memasuki TK, orangtuaku sudah memperkenalkan dan mengajarkan huruf dan angka kepadaku. Mereka juga sudah mengajariku berhitung. Setelah mereka mengajari aku berhitung, ketika masuk TK aku sudah tahu bagaimana cara menghitung dan sudah mengenal alpabet.

Scaffolding
sebuah teknik untuk mengubah level dukungan.
Selama sesi pengajaran, orang yang lebih ahli (guru, atau murid yang lebih mampu) menyesuaikan jumlah bimbingannya dengan level kinerja murid yang telah dicapai.
Scaffolding sering terjadi pada saat belajar, ketika saya belajar ada hal-hal yang belum saya ketahui secara pasti, tetapi saya sudah dapat dasar2nya, jadi guru membantu membuka pemikiran saya, dan selanjutnya saya dapat menyelesaikannya sendiri. Pada umumnya sering terjadi pada saat belajar matematika.

Bahasa dan Pemikiran
Vygotsky percaya bahwa anak-anak menggunakan bahasa bukan hanya untuk komunikasi sosial, tetapi juga untuk merencanakan, memonitor perilaku mereka dengan caranya sendiri. Vygotsky juga percaya bahwa anak yang banyak menggunakan private speech akan lebih kompeten secara sosial ketimbang mereka yang tidak.
Ada dua bahasa menurut Vygotsky yang dilakukan anak-anak untuk mengatur dirinya

* pembicaraan batin (inner speech)
Ketika saya masih anak-anak dulu, saya melihat abang saya bebas bermain sementara saya dipaksa tidur siang, dalam hati saya berbicara kepada diri saya, "kenapa ya, abang dikasih main-main, sementara aku dipaksa tidur siang."
Itulah salah satu contoh saya sewaktu anak-anak karena merasa iri atas perbedaan perlakuan yang diberikan pada waktu itu.
* pembicaraan privat ( private speech)
Pasti anak perempuan pada umumnya sering bermain boneka, dan mereka menjadi pengisi suaranya sendiri bagi bonekanya. Kalau saya sendiri juga gak jauh beda, saya sering bermain sendirian dikamar sama boneka beruangku, dan saya mengajaknya berbicara dan mengobrol berdua dikamar.
Dan sampai sekarang saya juga masih sering menggunakan private speech, biasanya untuk melatih diri sebelum presentasi.


0 komentar:

Posting Komentar

 

ARTPEN Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei